Rabu, 26 Oktober 2011
Sejarah Lahirnya Idealisme dan Realisme
10:31 PM
Abd. Muluk
No comments
Tulisan ini telah dimuat di
Posmetro Rohil Selasa, 26 Oktober 2011
Oleh: Abd. Muluk, peminat masalah pendidikan. Alumni SMA
N 1 KUBU, Rokan Hilir.
Berbicara
tentang filsafat, tidak bisa dilepaskan dari para pencetusnya. Filusuf yang
sangat kita kenal dan dialah sebagai mbahnya filusuf. Yaitu Socrates. Ia hidup
pada abad ke 6 sebelum masehi. Socrates menyebarkan pandangannya lewat lisan.
Di mana pun ia bertemu dengan orang-orang pada saat itu, ia mengajaknya
mengobrol ringan, hingga sampai pada pembicaraan yang berunsur ilmu
pengetahuan. Oleh karena penyebarannya yang terbuka itulah, penguasa di
wilayahnya tersebut marah. Karena Socrates dianggap sebagai orang yang membawa
ajaran baru yang bertentangan dengan dewa dan undang-undang penguasa saat itu.
Akhirnya socrates dibunuh
oleh penguasanya dengan cara dipaksa meminum racun. Sebagai penerusnya, kita
kenallah dengan nama filsuf yang juga tidak kalah pentingnya dalam dunia
perfilsafatan. Yaitu Plato. Plato hidup sekitar abab ke-5 sebelum masehi.
Ketika Socrates masih hidup, satu-satunya murid yang paling setia adalah Plato.
Yang kemudian telah menulis pemikiran-pemikiran sang gurunya, Socrates. Karena
Socrates sendiri tidak pernah menuliskan pandangannya sendiri.
Sekitar hampir 20 tahun
berguru dengan Socrates, Plato pun mulai memasuki seluk beluk bidang keilmuan.
Terutama tentang alam atau makro kosmos.
Dari sinilah kemudian muncul aliran filsafat yang kita kenal sekarang dengan
aliran idealisme. Aliran ini adalah
hak paten Plato. Plato beranggapan bahwa semua yang ada di alam ini adalah
bayangan dari sesuatu yang sesungguhnya (realita).
Semasa hidupnya, Plato juga
mempunyai seorang murid yang baik. Dialah yang kita kenal dengan nama Aristotales.
Setelah Plato meninggal, maka paham filsafatnya di kembangkan oleh muridnya,
Aristotales ini. Namun aliran filsafat sang guru, berbeda dengan sang murid.
Aristotales beranggapan bahwa alam dan semesta ini adalah nyata. Tidak
bayang-bayang dari sesuatu yang nyata. Anggapan inilah kemudian yang melahirkan
aliran Realisme. Jadi realisme
adalah hak patennya Aristotales.
Nah, dari dua paham ini,
idealisme dan realisme, maka belakangan muncullah paham esensialisme. Paham
esensialisme merupakan gabungan dari dua aliran sebelumnya.
Filsafat
dan pengertiannya.
Filsafat berasal dari
bahasa Yunani. Yaitu berasal dari dua kata, philos dan sophia. Philos berarti,
cinta, senang, suka. Dan sophia adalah ilmu pengetahuan. Jadi jika digabungkan
maka philosophia mengandung makna cinta ilmu pengetahuan atau kebenaran, senang
kepada hikmah dan kebijaksanaan. Sedangkan orangnya disebut philosopher
(Inggris), failasuf (B. Arab) dan filusuf dalam bahasa Indonesia.
Sebenarnya konsentrasi awal
dari filusuf Socrates di atas adalah bidang pendidikan. Atau tentang sekolah.
Tapi jangan kita bayangkan sekolah di zaman itu, sama dengan sekolah zaman
sekarang, yang mempunyai papan tulis, kelas dll. Zaman itu cuma bisa berkumpul
dan sifatnya pidato. Namun pada zaman Plato, ia telah mendirikan sekolah yang
diberi nama Akademia. Dari sinilah awalnya kita memberikan nama institusi
pendidikan tinggi dengan nama akademi. Dan dari sini juga sebutan civitas akademika
yang kita kenal sekarang sebagai sebutan untuk pelajar dan mahasiswa.***
0 komentar:
Posting Komentar