Pada saat itu Aku baru saja membangun rumah tangga. Tentu saja rumah tangga tersebut merupakan keluarga kecil, imut dan mungil. Hanya Aku dan isteriku yang cantik yang ada di sana.
Kami mencoba untuk memulai hidup mandiri dengan membangun sebuah rumah sederhana. Walaupun demikian, rumah yang kami tempati cukup indah. Lingkungan yang teratur, rapi, ramah dan bersahabat.
Dan perkarangan sekelilingnya adalah taman bunga yang sejuk, indah dan segar. Sehingga kehidupan kami terasa begitu damai, tentram dan bahagia. Dengan warna cat rumah yang tidak terlalu norak dan juga tidak terlalu gelap. Suasana ini cukup menambah kebahagian Aku dan isteriku sebagai pasangan suami isteri yang masih muda.
Sedangkan di bagian dalam rumah; lemari, soffa kecil, pernak pernik, kaligrafi dinding dan hiasan lainnya tertata dengan baik dan sempurna. Hal ini sejalan pula dengan kepribadian isteriku yang pembersih, rapi dan teratur. Sehingga tatanan perlengkapan rumah sangat proporsional.
Begitu juga dengan ruang tamu dengan televisi ukuran sedang, rak-rak buku sebagai perpustakaan keluarga dan musholla kecil menambah keademan dan kenyamanan keluarga mungil tersebut. Juga karpet merah tua bergambar bunga mawar, menambah kemesraan kami saat berguling berduaan sambil bersenda gurau.
Tentu saja isteriku yang cantik dan sholeha itulah yang membuat keluarga mungil ini begitu bahagia. Kenapa? Karena dulu sebelum kami membangun rumah tangga, impiannya akan keharmonisan tersebut telah lama tertanam dalam benaknya. Dan bayangan itu terus dibimbingnya dengan ilmu, pengetahuan dan pengalaman tanpa henti. Hingga sampai pada sebuah kenyataan yang memang dicita-citakannya sejak kami masih muda dan menjalin hubungan “cinta monyet”.
Jangan-jangan Anda juga menghayal…!!! He..he..
0 komentar:
Posting Komentar