Selamat Datang di Catatan Liar : theOne :-)

Minggu, 03 April 2011

Ketika Mahasiswa Tidak Membaca


"membaca adalah membuka cakrawala berfikir baru. Juga dengan membaca, manusia akan mampu menaklukkan dunia."

            Dalam kitab suci al qur'an sudah diperintahkan oleh Allah SWT untuk membaca. Iqra’ (bacalah!). Apa yang kita baca? Yakni ayat-ayat Allah yang terhampar di seluruh dunia ini. Namun yang lebih nyata di depan mata manusia adalah membaca kitab-kitab-Nya yang kemudian diperjelas dalam hadits-hadits dan buku-buku yang bisa didapatkan di banyak tempat.
           Nah, pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana ketika mahasiswa tidak membaca? Sebagai insan akademis dan calon intelektual, sebaiknya dan seharusnya membaca adalah bagian dari keseharian. Dengan demikian, banyak persoalan yang di hadapi, baik pribadi maupun dalam kontek hidup bermasyarakat, akan bisa dicarikan jalan keluarnya.
           Kenapa? Karena setiap permasalahan yang muncul, percayalah ada jalan keluar yang menyertainya. Namun yang menjadi persoalan adalah, kita sering terlambat untuk membuka cakrawala berfikir yang baru demi sebuah solusi dari permasalahan yang sedang kita hadapi.

Membaca adalah tuntutan
Persoalan membaca bukanlah persoalan hobi atau faktor genetik. Namun lebih dari itu semua, persoalan membaca adalah persoalan hasrat untuk menjadi seseorang yang bijaksana, dan keinginan untuk menjadi seseorang yang lebih dewasa.
           Suatu ketika seseorang pernah memberikan nasehat kepada anaknya. Ia mengatakan kepada anaknya. Nak, menjadi tua itu pasti. Namun dewasa itu belum tentu. Nah, dari kalimat yang sederhana itu bisa kita pahami bahwa seseorang yang sudah tua pun akan merasa tidak dewasa manakala ia tidak mampu memberikan solusi atas permasalahan yang tengah dihadapinya.
          Bagi seorang pelajar atau mahasiswa, waktu untuk membaca sangatlah banyak. Dan kesempatan ini sebaiknya tidak dilepaskan begitu saja. Namun kenyataan ini sedikit bertolak belakang dengan idealitas yang ada.
          Ketika seoarang mahasiswa tidak membaca, ia telah melewatkan begitu banyak kesempatan untuk membuka cakralawanya yang lebih luas. Jika realitas ini memang terjadi, maka jadikanlah membaca sebagai sebuah tuntutan hidup. Tuntutan untuk mampu menyelesaikan masalah yang akan terjadi saat di mana status mahasiswa telah dilepaskan. Yakni saat mantan mahasiswa telah membaur dengan masyarakat yang sesungguhnya.
          Untuk itu, bangun dan sadarlah wahai mahasiswa Rokan Hilir. Masa depan negeri ini ada di tanganmu. Bagaimana jadinya nanti jika mahasiswa tidak membaca? Alamatlah negeri ini, terutama negeri lancang kuning ini, penuh dengan mantan mahasiswa yang mempunyai cakrawala dan wawasan yang sempit yang tidak mampu memberikan solusi atas masalah yang setiap saat muncul di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita.
         Untuk mengakhiri tulisan ini, penulis mengutip sedikit tulisan Emha Ainun Najib dalam bukunya yang berjudul Jejak Tinju Pak Kiai. Goresannya demikian “ada orang mengeritik dan memberi jalan keluar. Ada orang yang mengeritik tetapi tak bisa memberi jalan keluar. Ada orang memberi jalan keluar tanpa mengeritik. Ada orang tidak memberi kritik dan tidak memberi jalan keluar..., dengan berbagai variabel.” Dan ini semua bergantung dari kualitas dan kuantitas bacaannya. Untuk itu, membacalah. Sekian []

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons