Tulisan ini
telah dimuat di Riau Pos pada Sabtu, 23 Sept 2006
Oleh: Abd.
Muluk Al-Jamilie*
Berangkat dari sebuah firman-Nya dalam QS: Al-Baqoroh: 183 yang
artinya "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu
bertakwa" menginformasikan dan menjelaskan bahwa adalah suatu
kewajiban bagi setiap muslim yang beriman untuk menunaikan suatu kewajiban yang
telah menjadi rukun Islam, yaitu puasa Ramadhan.
Kini hawa Ramadhan
1427 H sudah mulai terasa. Tempat-tempat ibadah, Mesjid, Musholla, dibersihkan,
sebagai bentuk persiapan untuk mangisi kegiatan Islami selama Ramadhan. Ini
merupakan salah satu bentuk kesadaran umat beragama. Disamping
persiapan-persiapan yang lainnya.Telah kita ketahui bersama bulan Ramadhan
adalah bulan yang sangat istimewa dan mempunyai kelebihan tersendiri. Ini
menunjukkan bahwa betapa kasih dan sayangnya Allah Azza Wajalla sebagai Sang
Pencipta.
Dia
menyediakan untuk kita fasilitas pahala yang belipat dan ganda. Serta bulan
Ramadhan Dia sediakan untuk membersihkan jiwa dan raga yang selama ini telah
tenodai oleh tinta-tinta hitam kehidupan. Sebagai seorang muslim Ramadhan
merupakan tamu agung yang dinanti-nantikan. Kendatipun demikian, kita akan
menemui banyak tipe orang dalam menyambut kehadiran Ramadhan tersebut. Ada
sebagian kita yang menyambutnya dengan hati yang riang dan gembira. Ini
menunjukkan sebagian kita tersebut mengetahui makna yang tersirat dalam
Ramadhan. Ada juga sebagian kita yang menyambut kehadiran Ramadhan ini dengan
helaan nafas yang panjang. Naudzubillahimindzalik. Dan berbagai tipe yang
lainnya.
Dalam
menyambut kehadiran bulan yang penuh barokah ini kita sangat membutuhkan
persiapan persiapan. Seperti kita menyambut tamu besar kenegaraan. Mulai dari
menyiapkan tempat yang penuh dengan Dekorasi, makanan yang beraneka rasa sampai
kepada fasilitas istirahatnya.
Sedangkan
untuk bulan Ramadhan ini harus kita persiapkan diri kita lebih dari itu semua.
Adapun persiapan kita untuk menyambut kedatangan tamu yang sangat agung ini,
ialah, pertama kesiapan fisik. Ini artinya sebelum bulan ramadhan
sampai dihadapan kita terlebih dahulu kita mempunyai kesiapan fisik yaitu
berbentuk kesehatan. Ini sangat penting sekali bagi kita, bagaiman jikalau
kondisi kita tidak stabil, mana mungkin kita bisa melaksanakan ibadah puasa dan
ibadah lainnya dengan sempurna. Kesehatan ini sebenarnya tidak saja kita
persiapkan untuk menghadapi bulan Ramadhan, namun harus kita jaga setiap saat.
Untuk kita ketahui bahwa berharganya sebuah kesehatan apabila kita sudah
merasakan sakit. Kita melihat orang yang sehat sangat bahagia sekali dan senang
sekali. Untuk itu sudah sepantasnya kita selaku hamba yang lemah ini bersyukur
atas kesehatan yang selama ini telah kita nikmati. Dan kita berharap untuk
menghadapi bulan Ramadhan ini hingga bulan Ramadhan nanti berlangsung
ibadah-ibadah yang kita laksanakan mendapatkan ganjaran disisi Allah Azza
Wajalla. Amin..
Kedua,
persiapan materi. Selama Sebelas bulan kita telah diberikan waktu oleh Allah
untuk menimba dan menjemput rezeki. Sampai pada akhirnya nafkah yang telah kita
jemput kita sisakan untuk bulan Ramdhan. Agar selama bulan Ramadhan kita tidak
terlalau lembur dalam pekerjaan. Dengan demikian ibadah kita selama Ramadhan
bisa lebih tertib dan khusyuk. Bukankah tujuan akhir dari ibadah puasa Ramadhan
agar kita menjadi orang yang bertakwa..???
Yang ketiga,
persiapan keilmuan. Ini sangat penting sekali bagi kita karena tanpa ilmu,
apapun yang kita kerjakan tidak akan membawa manfaat. Semua harus ada ilmunya.
Jadi sebelum bulan Ramadahan menyentuh kulit kita alangkah baiknya kita
mengikuti pengajian-pengajian untuk menambah pengetahuan yang berkaitan
khususnya dengan bulan Ramadhan. Atau kita harus mempunyai targetan untuk
menamatkan sebuah buku yang berkaitan dengan bulan Ramadhan dan bisa menambah
wawasan kita.demikianlah persiapan-persiapan kita untuk menuyambut tamu agung
yang sangat dimuliakan oleh Allah SWT ini.
Namun tulisan
ini tidaklah sempurna untuk mengupas suatu pengetahuan yang bersangkutan,
karena penulis sendiri belum mempunyai ilmu pengetahuan yang bisa
diketengahkan. Tetapi kita jangan pernah menyerah untuk tetap menuntut ilmu dan
jangan pernah puas terhadap sedikit ilmu yang telah kita miliki. Semoga
kesalahan yang telah kita lakukan selama ini mendapatkan ampunan dari Allah
SWT. Dan ibadah kita bisa diterima disisi-Nya. Aminn...Selamat Menunaikan
Ibadah Puasa. wallahuaambisshowaaab.[]
*Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, asal Rokan Hilir, Riau
0 komentar:
Posting Komentar