Selamat Datang di Catatan Liar : theOne :-)

Senin, 30 April 2012

Meretas Pendidikan Berbasis Teknologi (Sebuah Tawaran Pada Hari Pendidikan Nasional)


Oleh : Abd. Muluk, alumnus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).  Asal kec. Kubu Babussalam, Rokan Hilir.
Suatu ketika salah seorang pembicara dalam sebuah seminar pendidikan di Yogyakarta menyebutkan bahwa kualitas profesor atau guru besar Indonesia-Malaysia berbanding 6 : 4. Artinya, enam orang profesor Indonesia, kualitasnya sama dengan empat orang porfesor Malayasia. Entah dengan cara apa penilaian itu diambil, namun secara akademik hal ini bisa dibuktikan melalui karya ilmiah yang telah dipublikasikan lewat  jurnal maupun buku yang diterbitkan sendiri-sendiri.
Berdasarkan data scopus (www.sciencedirect.com) per 9 Februari 2012 , tercatat National University of Singapore sebagai universitas dengan jumlah publikasi tertinggi di Singapura (64.991 publikasi), sekaligus “juara”nya ASEAN. Mahidol University sebagai yang tertinggi di Thailand (17.414 publikasi), sementara University of Malay (16.027 publikasi) mencatat jumlah publikasi tertinggi di Malaysia. Indonesia? “juara”nya ITB yang mencatatkan angka 2.029 publikasi. Memang lebih tinggi dari pada prestasi universitas “juara” dari Vietnam, Brunei, Laos, ataupun Myanmar. Tetapi tetap kalah jauh dibanding “jaura”nya Malaysia sebagai negara tetangga dan satu puak dengan kita, puak melayu.
Scopus adalah basis data yang mendata karya-karya ilmiah di seluruh dunia yang bereputasi tinggi. Data publikasi yang dicatat oleh scopus banyak dipakai sebagai salah satu alat ukur kinerja universitas secara internasional. (Djawantoro Hardjito, kompas/29/2/2012).
Terima atau tidak, itulah sebuah kenyataan secara nasional terkait kualitas pendidikan kita di negeri ini. Namun demikian, kita harus optimis bahwa suatu saat kualitas pendidikan kita akan mengungguli mereka.
Lihatlah dalam konteks kedaerahan, khususnya di kabupaten Rokan Hilir.  Lahirnya sekolah tinggi-sekolah tinggi dan akademi, seperti STIT, STAI, STIE bahkan IPDN merupakan indikasi bahwa pendidikan kita merangkak maju. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk putera-puteri daerah itu sendiri.
Oleh karena itu, patut diacungi jempol, betapa pemerintah daerah kita sangat memperhatikan pendidikan melalui pembangunan infrastruktur, memberikan peluang dan kesempatan untuk melanjutkan kuliah bagi guru-guru yang belum sarjana dan pelatihan-pelatihan terhadap guru yang kerap dilakukan akhir-akhir ini. Ini semua tentunya upaya mulia yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu pendidikan kita terutama di kabupaten Rokan Hilir ini.
Berbasis Teknologi Informasi
Namun yang harus menjadi perhatian lagi, dalam konteks kekinian yang menjadi salah satu aspek penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan di intansi-instansi pendidikan kita adalah seberapa besar instansi pendidikan yang ada mampu menguasai teknologi informasi dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan. Karena itu, untuk alasan apapun lembaga-lembaga pendidikan yang ada selayaknya memperkenalkan dan segera memulai penggunaan teknologi informasi sebagai basis pembelajaran yang lebih terkini.
Hal ini menjadi penting, mengingat penggunaan teknologi informasi menentukan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada para peserta didik secara lebih luas. Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa pengembangan teknologi informasi untuk kepentingan pendidikan tidak dapat dilakukan tanpa kontribusi berbagai pihak termasuk para pemangku kepentingan pendidikan. Oleh karena itu, keterlibatan semua pihak, termasuk dunia usaha harus mempertimbangkan kuat dalam menciptakan sebuah sistem pembangunan pendidikan yang efektif untuk mengimbangi tingkat persaingan sebagaimana capaian-capaian fakta yang telah penulis sampaikan di atas, terhadap negara-negara tetangga kita.
Pemanfaatan teknologi informasi memang penting bagi perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan kita. Tetapi kendala yang kita hadapi saat ini adalah adanya digital gap (kesenjangan digital) yang demikian signifikan antar daerah di seluruh Indonesia. Data yang ada menunjukkan bahwa pemahaman teknologi di Indonesia, baik dalam arti  yang memahami secara baik maupun yang hanya mengenal teknologi di permukaan hanya mencapai 2 persen dari total penduduk indonesia yang berjumlah lebih dari 240 juta jiwa.
Jika dilihat lebih spesifik ke dunia pendidikan, kesenjangan penguasaan teknologi informasi dikalangan siswa juga masih sangat tinggi. Di wilayah Jawa, yang menjadi barometer pendidikan, rasio penggunaan komputer di komunitas siswa adalah 1 : 847. Artinya 1 komputer digunakan oleh 847 siswa. Bahkan di luar pulau Jawa lebih buruk lagi, yakni mencapai 1.900 siswa. Sebagai perbandingan, di Thailand pada tahun 2004 rasionya secara berturut-turut sebagai berikut : SD 1 : 90, Sekolah Menengah 1 : 24, Sekolah Kejuruan 1 : 27 dan Pendidikan Tinggi 1 : 8. (Nectec, 2004).
Pembangunan dan pengembangan pendidikan yang berbasis teknologi informasi paling tidak memberikan  keuntungan ganda yang dapat sekaligus mendorong secara cepat; terjadinya transfer atau pemindahan ilmu pengetahuan. Pertama, pengembangan pendidikan berbasis teknologi informasi dapat mendorong komunitas pendidikan (termasuk para guru) terutama pada tingkat dasar, menengan dan atas untuk lebih apresiatif dan pro-aktif dalam kerangka memaksimalkan potensi pendidikan yang ada. Kedua, pengembangan model pembelajaran tersebut sekaligus juga memberikan kesempatan luas kepada para peserta didik untuk memanfaatkan setiap potensi yang ada yang dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas. (Prof. Suyanto, Ph.D dalam Dialog Interaktif Tentang Pendidikan).
Untuk itu melalui Hari Pendidikan Nasional ini, kita dan seluruh elemen masyarakat Rokan Hilir hendaknya memikirkan dan menciptakan sesegera mungkin pendidikan-pendidikan berbasis teknologi informasi, agar generasi kita berikutnya tidak terlindas oleh kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan yang bergerak begitu cepat dan lintas batas ini.***

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons